Wednesday, September 21, 2016

Apakah Semua Ini Sia-Sia?

Ratusan hari telah kita lewati bersama. Dalam suka maupun duka, dalam keaadan bahagia maupun terpuruk. Dipuncak kesuksesan maupun di titik terendah kehidupan. Aku, yang sudah menemani kamu sekian lama, mengenal kamu, memperhatikan kamu akhirnya perlahan mulai terpuruk dipecundangi dunia. Aku mulai ragu dengan yang kita jalani selama ini, apakah semua ini hanya sia-sia? Akan kah ini berakhir begitu saja. Kamu tidak perlu mengingat hari dimana kita mulai mencintai tapi tanyakanlah pada hatimu masihkah kita saling mencintai hari ini? Setelah berbagai problematika yang kita hadapi keraguan mulai menyergap hati ini, perasaan ini. Masihkah aku mampu bertahan menjalani kisah ini? Masihkah tersisa lembaran-lembaran kosong dalam hidupku yang dapat aku isi dengan kisah tentangmu? Aku selalu bertanya pada diriku sendiri tentang semua itu. Aku pun selalu bertanya-tanya tentang dirimu, masih dapatkah kamu ku percaya? Masihkah kamu ada disini? Ataukah kamu sebenarnya sudah pergi sejak lama dari sini dan hanya bayangmu yang tersisa. Apakah selama ini aku hanya hidup bersama bayang-bayangmu? Bersama sosokmu yang hanya hadir dalam bentuk imajiner tanpa bisa aku rasakan keberadaan nyata darimu. Setiap kali aku berfikir negatif tentangmu aku selalu berusaha sekuat hati membunuh dan membuang jauh-jauh pikiran tersebut. Aku selalu berusaha berfikir positif tentangmu dan aku berharap semua yang ku takutkan tidak terjadi. Tapi semakin hari semakin aku sadar, kita semakin menjauh satu sama lain meski kita hanya berjarak satu jengkal satu sama lain tapi aku merasa kamu begitu jauh, bagaikan aku hanya duduk bersama sosok tak nyata yang menyerupai kamu. Sekali lagi aku bertanya pada diriku sendiri, apakah semua ini sia-sia? Bisakah kamu memberikan jawabannya?

Friday, March 14, 2014

Just a Little Broken

'I'm broken. Do you hear me? I'm blinded. Cause you're everything I see...'
*theme song, More Than This by One Direction.
Yes. I'm broken. Did you know? Sakit. Sakit. Lo ngerti nggak sih gimana rasanya jadi gue? Sorry. Mungkin emang gue yang berharap ketinggian. Gue yang salah mengartikan semua perhatian lo ke gue. Gue yang nggak peka bahwa emang lo bukan buat gue. Oke. Gue salah. Lo puas? Lo puas udah bikin gue kayak gini? Lo puas dengan nyakitin gue? Jujur aja kalo lo mau bikin gue hancur nggak usah gini, dengan lo deket sama 'mantan' temen gue lo pikir dengan itu semuanya selesai? Lo pikir yang lo pilih udah bener dengan lo menang sepihak? Jawabannya salah. Ini belum selesai, bahkan ini baru mulai. Lo pokir gue nggak bisa..... ah udahlah apa juga peduli lo? Apa lo peduli? Apa lo tau sakitnya disia-siakan? Gue sih nggak nuntut banyak. Berharap lo tau aja sih. Udah itu aja. Thanks banget lo berhasil! Ngancurin gue. Congrats!

Sunday, March 9, 2014

I Never Meant to Start the War

'I never meant to start the war.'
Yap. Lirik lagu Miley Cyrus satu ini emang lagi pas banget sama aku. Ya coba aja aku nggak pernah bermaksut buat mulai, buat cari musuh atau apalah itu yang kalian semua tuduhin ke aku. Aku cuma pengen nambah temen. Just like that. Tapi kalian ngganggep kalau aku cuma mau ngerebut lah, mulai lah, apalah itu. Aku kan capek. Aku cuma mau kalian ngerti. Apa emang bener kalau semua orang, semua temen kita itu bisa jadi fake friend? Kalau emang bener, buat apa dong aku susah-susah cari temen, susah-susahnpunya temen, berusaha jadi yang terbaik, berusaha ramah. Buat apa? Sia-sia dong? So what should I do?

Pages - Menu